Desa Kaligawe

Pelatihan Penanganan Bencana Desa Kaligawe telah dilaksanakan pada hari ini, Selasa, 8 Juli 2025 di Aula Balai Desa Kaligawe. Peserta pelatihan terdiri dari anggota PKK, pemuda dan pemudi karangtaruna, dan mahasiswa KKN dari IAIN Pekalongan. 

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Bapak Nurohman, Kepala Desa Kaligawe, yang menyatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk bekal dan menambah wawasan kepada para peserta pelatihan tentang bagaimana penanganan bencana alam yang tepat. 

Adapun materi pelatihan ini diberikan oleh BAGANA (Banser Tanggap Bencana) Kabupaten Pekalongan yang terdiri dari 2 materi. Materi pertama disampaikan oleh Bapak Gustanul yang berfokus pada pertolongan di ketinggian seperti bencana tanah longsor. Ketika muncul tanda-tanda seperti munculnya retakan vertikal pada tebing ataupun munculnya air tanah secara tiba-tiba maka warga harus segera waspada akan terjadinya tanah longsor. Selain itu, dijelaskan pula kesiapsiagaan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana tanah longsor dari pra bencana, saat bencana, hingga pasca bencana. Ketika terjadi tanah longsor, yang pertama dilakukan adalah lindungi kepala, bisa menggunakan helm. Untuk anak-anak sekolah bisa menggunakan tasnya untuk melindungi kepala. Pasca bencana tanah longsor sebaiknya jaga jarak atau menjauh dari titik bencana longsor tersebut untuk menghindari adanya longsor susulan. Adapun upaya penanggulangan oleh beberapa lembaga seperti BPBD yaitu membuat peta rawan bencana pada daerah yang dapat dibantu oleh karangtaruna, membuat posko bencana, karangtaruna dapat membantu dalam mendata korban hingga menyiapkan kebutuhan para korban. Penanggulangan tanah longsor oleh dinas kesehatan seperti membuat jalur evakuasi dan mengadakan pelatihan. Dinas sosial menyiapkan logistik dalam penanganan bencana yang terjadi di suatu daerah. Upaya penanggulangan bencana dari pemerintah desa bisa dimulai dari membentuk tim bencana, seperti tim asesmen, medis, dan rescue di daerahnya. 

Adapun materi yang kedua dijelaskan oleh Bapak Fatkhul Aziz tentang Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Pemerintah desa diharapkan dapat mengondisikan warganya agar tidak mengganggu akses evakuasi serta melaporkan dengan detail kondisi bencana pada desa tersebut. 

Setelah diberikan pemaparan materi pelatihan, BAGANA memberikan praktik penanganan korban bencana atau biasa disebut dengan survivor. Mereka memberikan contoh praktik penanganan 1 survivor dengan 3 penolong, 2 penolong, dan 1 penolong. Untuk survivor yang masih sadar biasanya digunakan penanganan dengan 2 penolong. Pemuda karangtaruna juga melakukan praktik langsung dengan dibimbing oleh BAGANA dalam penanganan 1 survivor 3 penolong. 

Pemerintah Desa Kaligawe berharap dari pelatihan ini cukup menjadi bekal bagi para peserta dalam penanggulangan bencana dengan tepat.